Senin, 09 Januari 2012

TUGAS PENGGANTI UTS 2


Berilah tanggapan dan komentar saudara atas pernyataan dibawah ini : “ bisnis apapun adalah sebagian dasar itu mempunyai hak dan tanggung jawab. Kebebasan untuk mengejar tujuan – tujuan ekonomis dibatasi oleh hukum dan bersifat minimal,karena hanya menuntut agar bisnis menyediakan barang dan jasa yang diinginkan,bersaing secara fair dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.”
Jawab :

Bisnis menurut pendapat saya adalah upaya organisasi dalam menjual barang dan jasa dengan tujuan memperolah keuntungan baik keuntungan material maupun keuntungan psikologis rasa dimana ada satu tantangan dalam hidup yang tidak dirasakan oleh orang yang kerja kantoran, karena dalam bisnis pendapatan itu berflutuatif atau ketidakpastian dalam memperoleh pendapatan kadang bisa naik, kadang turun pendapatanya. Dalam bisnis hanya orang-orang yang mempunyai semangat yang tinggi untuk mencapai sukseslah yang akan menjadi pemenang dan terus bertahan. Tetapi bagi mereka yang mudah menyerah, jangan berharap lebih atas bisnisnya. Bisnis yang sehat akan tercipta jika ada rasa kepercayaan, bersaing secara sehat dan juga fair tanpa meninggalkan maupun melanggar aturan – aturan hukum, tujuan dibuat badan hukum ini baik agar ada pengandalian atau tidak saling sikut – sikutan dan juga menlindungi pembisnis bermodal kecil [home industri] dan juga melindungi produksi lokal agar tidak kalah saing dengan produk impor.

TUGAS PENGGANTI UTS 1


1. Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima (Service Excellent)

          Prinsip pelayanan prima biasanya terdapat suatu target yang ingin dicapai. Hasil-hasil yang ingin dicapai itu dapat berupa meningkatnya kepuasan pelanggan , pelanggan-pelanggan yang potensial dan menguntungkan dapat dipertahankan, meningkatnya jumlah pelanggan-pelanggan yang loyal, mendapatkan pelanggan baru, dan tercapainya konsep pelayanan prima yang dijadikan sebagai tujuan utama dari suatu perusahaan atau organisasi.

           Prinsip pelayanan prima dalam kegiatan pemasaran dapat dipahami sebagai suatu pedoman bagi perusahaan atau organisasi untuk melaksanakan suatu kegiatan pelayanan prima yang ingin diterapkan pada para pelanggan atau konsumen yang ingin dicapainya. Melalui prinsip pelayanan prima ini, suatu perusahaan maupun organisasi akan diarahkan pada pencapaian tujuan yang hendak dicapainya, terutama dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat khususnya pada para pelanggan.

Pentingnya Pelayanan Prima terhadap Pelanggan
           Pelayanan prima biasanya berhubungan erat dengan bisnis jasa pelayanan yang dilakukan dalam upaya untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan atau  konsumen, sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar. Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan strategi dalam rangka memenangkan persaingan. Akan tetapi tidak cukup hanya memberikan rasa puas dan perhatian terhadap pelanggan saja, lebih dari itu adalah bagaimana cara merespon keinginan pelanggan, sehingga dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan. Pelayanan prima hasus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal, mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan prima yang mempunyai keunggulan. Di samping itu, harus diupayakan terus menerus untuk meningkatkan kemampuan para petugas pelayanan agar dapat menumbuhkan dedikasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan untuk tetap setia menggunakan produk barang dan jasa kita, tanpa sempat lagi melirik atau memakai produk orang lain.

Konsep Dasar Pelayanan Prima
Konsep Dasar Pelayanan Prima Ada tiga konsep dasar (A3) yang harus diperhatikan dalam mewujudkan pelayanan prima, yakni:
a.   Konsep sikap (attitude) Keberhasilan bisnis industri jasa pelayanan akan sangat tergantung  pada orang-orang yang terlibat didalamnya. Sikap pelayanan yang diharapkan tertanam pada diripara karyawan adalah sikap yang baik, ramah, penuhsimpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang tinggiterhadap perusahaan.
Sikap yang diharapkan berdasarkan konseppelayanan prima adalah:
1) Sikap pelayanan prima berarti mempunyai rasakebanggaan terhadap pekerjaan
2) Memiliki pengabdian yang besar terhadappekerjaan
3) Senantiasa menjaga martabat dan nama baik perusahaan
4) Sikap pelayanan prima adalah: ”benar atau salahtetap perusahaan saya “(right or wrong is my corporate)’.
b. Konsep perhatian (attention) Dalam melakukan kegiatan layanan, seorangpetugas pada perusahaan industri jasa pelayananharus senantiasa memperhatikan dan mencermatikeinginan pelanggan. Apabila pelanggan sudahmenunjukkan minat untuk membeli suatubarang/jasa yang kita tawarkan, segera saja layanipelanggan tersebut dan tawarkan bantuan, sehinggapelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginannya. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan menyangkutbentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsepperhatian adalah sebagai berikut:
1) Mengucapkan salam pembuka pembicaraan.
2) Menanyakan apa saja keinginan pelanggan.
3) Mendengarkan dan memahami keinginanpelanggan.
4) Melayani pelanggan dengan cepat, tepat danramah.
5) Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor urut 1.

c. Konsep tindakan (action)Pada konsep perhatian, pelanggan “menunjukkanminat” untuk membeli produk yang kita tawarkan.Pada konsep tindakan pelanggan sudah”menjatuhkan pilihan” untuk membeli produk yangdiinginkannya.Terciptanya proses komunikasi pada konseptindakan ini merupakan tanggapan terhadappelanggan yang telah menjatuhkan pilihannya

sehingga terjadilah transaksi jual-beli.Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konseptindakan adalah sebagai berikut:
1) Segera mencatat pesanan pelanggan
2) Menegaskan kembali kebutuhan/pesananpelanggan.
3) Menyelesaikan transaksi pembayaran pesananpelanggan.
4) Mengucapkan terimakasih diiringi harapanpelanggan akan kembali lagi.
Vincent Gasperasz mengembangkan suatu konsepmanajemen perbaikan mutu yang disebut VINCENT.Konsep ini terdiri tujuh strategi perbaikan kualitaspelayanan. Ketujuh konsep tersebut, yaitu:
a. Visionary transformation (transformasi visi)
b. Infrastructure (kebutuhan akan sarana prasarana)
c. Need for improvements (kebutuhan untukperbaikan)
d. Customer Focuss (focus pada pelanggan
e. Empowerment (pemberdayaan potensi)
f. New views of quality (pandangan baru tentang mutu)
g. Top management (omitmen manajemen puncak)

2. Semangat Fairness
Merupakan hal yang sangat mudah dipahami, tetapi sangat peka dan begitu penting yang perlu dimiliki setiap orang yang bekerja dalam suatu perusahaan. Hal ini menentukan bagaimana beretika yang baik terhadap sesama rekan atau bahkan kepada atasan atau bawahan. Dengan begitu akan tercipta jiwa yang sportif dalam setiap pekerjaan dengan rekan kerja sehingga akan menghasilkan output yang bagus pula. Memang pada dasarnya sulit untuk dilaksanakan dengan berbagai alasan, namun hal ini yang menjadikan seseorang berbeda dengan yang lain. Perbedaan inilah yang menjadikan seseorang akan unik dalam menjalankan tugas – tugasnya.
Contoh :

Ada lonjakan seminar manajemen perusahaan tentang “tim” dan apa yang mereka katakan di seminar biasanya benar. Apa yang terjadi adalah bahwa setelah pelatihan, para karyawan dan manajer kembali bekerja, membangun tim mereka di sekeliling mereka, untuk keuntungan mereka, dan konsep tim akan hilang di dunia anjing-makan-anjing persaingan perusahaan.
Sebuah perusahaan dikelola dengan baik menggunakan konsep tim dalam fungsi sehari-hari, tidak membuatnya menjadi “tema minggu ini.” Sebuah tim yang baik adalah ketika setiap anggota memberikan kontribusi kekuatan mereka untuk usaha total, dan lain-lain menutupi kelemahan karyawan. Kita semua memiliki kekuatan dan kelemahan, dan manajer yang dapat menggunakan kekuatan dan kesepakatan terbaik dengan kelemahan akan memiliki usaha tim terbaik dan akibatnya, produktivitas terbaik.
Saya pernah punya seorang karyawan yang selalu berteriak, “Aku mengerti!” ketika ia memecahkan masalah, menemukan solusi, atau diperbaiki peralatan, sehingga semua orang tahu ia telah melakukan sesuatu. Tidak merawat diri sendiri melayani perilaku, insting pertama saya adalah untuk memberitahu dia cukup berteriak, “Aku punya itu,” setiap kali dia melakukan sesuatu. Sebaliknya, kita membuat sebuah permainan, dan kami semua berkata, “Aku mengerti,” ketika kami menyelesaikan tugas. Tak lama kemudian, semua orang berteriak, “Aku punya itu,” sering, dan kami mendapat banyak dilakukan. Kami kembali bekerja sebagai tim. Ketika proyek selesai dan sukses, kita semua berteriak, “Kami mendapatkannya.”

3. Semangat Harmonis dan Kerjasama
Dalam kegiatan di perusahaan, Semangat Harmonis dan Kerjasama akan tercipta bila mulai dari individu sudah tertanam jiwa menghargai dan kerjasama yang tinggi terhadap individu lain sehingga akan tercipta keleompok – kempok bagian di perusahaan yang harmonis dan memiliki kerjasama yang kuat. Dan pada akhirnya akan tercipta individu – individu yang kompeten dalam bidangnya masing –masing. Semangat Harmonis dan Kerjasama haruslah tetap terjaga di dalam perusahaan dalam bidang apapun karena pada dasarnya memang seseorang bekerja dan melakukan tugasnya masing – masing. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang individu juga melakukan tugasnya dengan Team Work (kelompok kerja) sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan.Dengan begitu betapa amatlah penting Semangat Harmonis dan Kerjasama dalam setiap komponen – komponen dalam setiap sistem perusahaan. Jika Semangat Harmonis dan Kerjasama dilaksanakan dengan baik dan berjalan sesuai dengan yang di inginkan oleh seorang menajer, maka perusahaan tersebut akan menghasilkan output yang memuaskan.

4. Semangat Kerja Keras untuk Maju
Mulai saat ini seseorang perlu ditanamkan rasa Semangat Kerja Keras untuk Maju sebagai bentuk kompetensi yang dapat diberikan seseorang terhadap tempat/perusahaan dimana seseorang tersebut bekerja. Semangat Kerja Keras untuk Maju menentukan keberhasilan seseorang dalam setiap karirnya, dengan begitu ada keinginan dalam dirinya untuk menyelesaikan setiap tugas – tugasnya dengan baik. Jika seseorang tersebut sudah melakukan kerja keras yang tentunya dengan kompetensi – kompetensi yang seseorang miliki maka kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan akan tercapai.
5. Semangat Hormat dan Rendah Hati
Dalam tatanan suatu perusahaan perlu adanya Semangat Hormat dan Rendah Hati dalam diri seseorang yang bekerja didalamnya, Semangat Hormat dan Rendah Hati merupakan hal yang mulai terkikis dalam tatanan suatu perusahaan. Untuk itulah perlu adanya penerapan kembali pada setiap bagian – bagian untuk melakukan realitas Semangat Hormat dan Rendah Hati sebagai bentuk etika bisnis yang tidak hanya slogan saja dalam suatu perusahaan.
6. Semangat Mengikuti Hukum Alam
Semangat Mengikuti Hukum Alam perlu dimaknai dengan positif, dengan maksud seseorang yang mempunyai kompetensi yang baik di atas rata – rata yang akan memiliki peluang untuk mendapatkan tingkat teratas di dalam perusahaan. Maka, bagi mereka yang tidak mempunyai kompetensi yang baik akan tersingkir dan mendapatkan tingkatan terendah di suatu perusahaan. Semangat Mengikuti Hukum Alam ini menjadikan seseorang untuk berusaha melakukan hal yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya dengan inovasi – inovasi yang mereka miliki. Tentunya dengan diiringi jiwa sportifitas yang tinggi, sehingga tidak terjadi persaingan anatara sesama rekan kerja yang tidak sehat. Jika terjadi persaingan yang tidak sehat di dalam suatu perusahaan akan menjadikan perusahaan tersebut tidak profesional sebagaimana mestinya. Yang dimaksud tidak profesional di perusahaan tersebut yakni, jika dalam suatu perusahaan memiliki karyawan yang tidak menjunjung jiwa sportifitas dalam setiap pekerjaannya bagaimana dengan perusahaan tersebut yang pastinya akan merusak tatanan dalam sistem perusahaan.
 7. Kejujuran adalah Pangkal Sukses
Kejujuran adalah Pangkal Sukses merupakan kalimat yang memberikan klasik yang perlu dimaknai oleh seseorang, karena kejujuran saat ini mulai terkikis oleh kompetisi – kompetisi yang tidak sehat dalam mendapatkan pekerjaan. Padahal, kejujuran merupakan salah satu modal utama sukses tidaknya seseorang. Dengan kejujuran pada diri seseorang maka seseorang tersebut akan melakukan tugas – tugasnya sendiri, dengan begitu seseorang tersebut akan terbiasa dengan setiap tantangan – tangan dalam hidupnya. Dengan kejujuran akan tercipta manusia yang mandiri dalam hidupnya serta terciptanya kepercayaan pihak lain terhadap seseorang yang bersangkutan. Dalam hal ini kejujuran dapat diabagi menjadi dua, yakni :

Kejujuran adalah Pangkal Sukses merupakan kalimat yang memberikan klasik yang perlu dimaknai oleh seseorang, karena kejujuran saat ini mulai terkikis oleh kompetisi – kompetisi yang tidak sehat dalam mendapatkan pekerjaan. Padahal, kejujuran merupakan salah satu modal utama sukses tidaknya seseorang. Dengan kejujuran pada diri seseorang maka seseorang tersebut akan melakukan tugas – tugasnya sendiri, dengan begitu seseorang tersebut akan terbiasa dengan setiap tantangan – tangan dalam hidupnya. Dengan kejujuran akan tercipta manusia yang mandiri dalam hidupnya serta terciptanya kepercayaan pihak lain terhadap seseorang yang bersangkutan. Dalam hal ini kejujuran dapat diabagi menjadi dua, yakni :

1.       Kejujuran untuk Diri Sendiri
Kejujuran untuk Diri Sendiri yang dimaksud adalah kejujuran untuk dirinya sendiri. Kejujuran untuk hal apapun dalam kehidupan seseorang tersebut, dengan kata lain seseorang tersebut tidak membohongi hati nurani yang besangkutan.
2.       Kejujuran untuk Orang Lain
Kejujuran untuk Orang Lain yang dimaksud adalah kejujuran yang dilakuan untuk orang lain. Dengan melakukan setiap hal kepada orang lain perlu adanya kejujuran sehingga tercipta kerpercayaan orang lain terhadap seseorang tersebut dalam pemberian tugas – tugas selanjutnya.
  6. Semangat Bersyukur
Setelah prinsip – prinsip diatas terlakasana serta usaha – usaha sudah dilakukan dengan optimal, sehingga tercurahkan daya upaya dalam setiap tugas – tugas terselesaikan dengan baik. Kemudian barulah Semangat Bersyukur atas usaha – usaha yang telah dilakukan sebelumnya agar mendapatkan hasil yang optimal dan memuaskan. Apapun hasilnya adalah hasil kerja keras yang telah individu, kelompok, instansi atau sebuah perusahaan lakukan, jika hasil kerja (output) menghasilkan output yang bagus, secara harfiah haruslaj dipertahankan dengan baik serta adanya kompeten yang bersangkutan untuk berinovasi yang lebih baik lagi. Jika sebaliknya tercipta output yang rendah dari hasil kerja yang telah individu, kelompok, instansi atau sebuah perusahaan lakukan, haruslah yang bersangkutan melakukan daya upaya melakukan perbaikan secara menyeluruh sebagai bentuk usaha perbaikan dari hasil kerja sebelumnya.

Neoliberalisme Dan Etika Bisnis Dalam Persaingan Usaha


Wujud neoliberalisme secara lebih jelas dapat diketahui melalui ciri-cirinya:
- Kekayaan terpusat pada sekelompok orang ataupun sindikat bisnis raksasa.
- Mati dan lumpuhnya fungsi negara dalam layanan publik.
- Privatisasi atas semua sektor layanan publik (pendidikan dan kesehatan).
- Semua kekuatan kritis menghamba pada rezim pasar (media, intelektual, dan gerakan sosial).

Melalui ciri-ciri tersebut diketahui bahwa sifat dasar dari sistem neoliberalis adalah diskriminatif.
Hal ini disebabkan keberpihakannya kepada kalangan pemilik modal saja. Bahkan lebih dari itu,
kegiatan ekonomi yang dijalankan hanya semata-mata untuk meraih materi, terlepas dari
nilai-nilai transendental, yang menjadi pemicu terabaikannya nilai-nilai etika dalam berbisnis.
Untuk itulah kiranya, dalam aktivitas ekonomi saat ini sudah saatnya untuk memasukkan
nilai-nilai etika. Nilai-nilai etika bisnis inilah yang membuat aktivitas ekonomi dapat berhasil
dengan baik.
Pentingnya Etika Bisnis Dunia Bisnis
Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri, dan juga masyarakat.

Beberapa hal yang mendasari perlunya etika bisnis kegiatan bisnis:
- Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
- bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat.
- bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi
pihak-pihak yang melakukannya.
Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya,
Kegiatan bisnis akan berkembang baik.
Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.

Sebagai bentuk baru dari paham ekonomi pasar liberal, neoliberalisme ikut memicu lahirnya
permusuhan antara pengusaha dan pekerja atau antara majikan dan buruh. Menciptakan
ketidakdamaian antara pemilik modal dan pekerjanya, yang ditandai dengan penindasan
terhadap kaum buruh dengan upah buruh yang masih jauh dari kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebab, yang diterima pekerja di Indonesia baru merupakan upah minimum regional (UMR). Dalam pasar bebas, para pengusaha tidak lagi saling peduli satu sama lain, dan berlomba
mempertahankan kepentingannya. Sehingga, keberadaan etika bisnis menjadi tidak penting
lagi dan tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi para stakeholder-nya tidak lagi dapat
dicapai. Yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin akan semakin tertindas, karena persaingan usaha menjadi tidak seimbang.
Padahal telah terbukti, bagaimana ketahanan para pelaku-pelaku UKM dalam menghadapi
krisis ekonomi global. Sementara sekelompok kecil pemodal besar, yang mendapat banyak
kemudahan fasilitas dari pemerintah justru terpuruk oleh krisis global. Terlihat bahwa
pemerintah melalui regulasinya lebih berpihak pada pemilik modal demi mengejar persentase
pertumbuhan yang tinggi. Kesemuanya ini mengindikasikan telah terabaikannya etika bisnis
sebagai acuan bagi para pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan usaha.

Secara umum, dampak yang ditimbulkan dari neoliberalisme adalah:
- Semua layanan publik menjadi mahal (tingginya ongkos kesehatan dan pendidikan).
- Membesarnya kekayaan berbagai sektor usaha global.
- Kesenjangan yang makin melebar (kaya-miskin), di mana pekerja tidak mendapat
perlindungan dari negara.
- Konflik meluas bukan hanya pada kaya-miskin, melainkan antarkelompok miskin.
- Munculnya gagasan Corporate Sosial Responsibility (CSR).

Adapun perlawanan yang dapat dilakukan terhadap isu neoliberalisme, antara lain:
       (I)            Melakukan pendidikan kritis dan kampanye tentang ekonomi pasar dan peta kekuatan modal,
    (II)           Mendorong lahirnya organisasi sosial yang berbasis sosial plural,
 (III)            Menuntut kembalinyafungsi negara sebagai penyedia layanan publik yang murah sekaligus bermutu,
(IV) Membuat media pencerahan sebagai lawan dari wacana dominan neoliberal,
(V) Mendorong aksi-aksi massa yang memanfaatkan sentimen keadilan dan ekonomi rakyat,
(VI) Memanfaatkan kekuatan sosial untuk mendorong tuntutan progresif, dan
(VII) Menciptakan basis logistik yangmandiri.

ETIKA BISNIS DALAM PENJUALAN SAHAM TEMASEK DI INDOSAT


    Belum selesai kasus sengketa antara Temasek dengan KPPU yang masih menunggu keputusan kasasi MA, perusahaan dari Singapura tersebut beberapa hari lalu memberikan sebuah kejutan. Dalam sebuah konferensi persnya mereka mengumumkan penjualan kepemilikan sahamnya di Indosat melalui Singapore Telecomunication kepada perusahaan telekomunikasi dari Qatar. Langkah Temasek ini diyakini merupakan suatu taktik untuk cuci tangan terhadap persoalan yang sedang membelitnya (TEMPO, Edisi 15-22 Juni 2008). Suatu langkah piawai untuk menghindari masalah.
Kasus antara Temasek dengan KPPU telah sampai dalam tahapan kasasi di Mahkamah Agung setelah sebelumnya pada November 2007 Temasek dan anak perusahaanya Singapore Telecomunication, dinyatakan melanggar UU Anti monopoli oleh KPPU. Banding yang dilakukan Temasek ke PN Jakarta Pusat pun mental setelah Pengadilan menguatkan keputusan KPPU. Akhirnya Temasek diminta untuk menjual paling banyak 10 persen kepemilikannya di Indosat. Itu pun dalam waktu dua tahun setelah vonis tersebut. Namun Temasek nampaknya telah memperkirakan bahwa kasasi yang diajukannya tidak akan menghasilkan kemenangan sehingga mereka akhirnya menjual kepemilikan sahamnya kepada Qatar Telecom 

     Disini etika dalam berbisnis menjadi permainan para perusahaan yang piawai. Dan Temasek melakukan strategi lihai ini beberapa hari yang lalu. Penjualan ini pun sangat menguntungkan Temasek. Dana yang didaptkan dari penjualan ini sebesar Rp. 16,7 triliun. Sementara dana yang mereka keluarkan pada saat membeli 6 tahun lalu hanya Rp. 5,62 triliun.

      Yang menarik adalah, jika saja benar dugaan Temasek bahwa kasasinya akan ditolak maka siapa yang akan dikenakan hukuman setelah sang tergugat pergi. Apakah pemilik baru? Jelas bukan. Qatar Telecom tentu telah memperimbangkan kemungkinan ini dan tentu saja meyakini bukan mereka yang akan menanggungnya. Mungkinkah Temasek masih dapat dikejar ketika telah melepaskan kepemilikan sahamnya? Disini bisa terjadi berbagai kemungkinan. Yang pertama adalah pembatalan transaksi yang telah dilakukan. Hal ini jelas dapat menjadi preseden buruk bagi pemerintah Indonesia yang plin-plan dalam masalah hukum, karena jika memang transaksi ini pada awalnya berpotensi bermasalah mengapa Pemeritnah mengijinkan transaksi tersebut. Kemungkinan kedua adalah temasek tetap dijatuhi hukuman karena kerugian yang ditimbulkannya saat menguasai kepemilika silang di Indosat dan Telkomsel. Tapi pertanyaannya adalah bisakah Temasek digugat ketika tidak lagi memiliki saham di Indosat?

      Yang jelas langkah piawai Temasek dalam berbisnis di Indonesia sangatlah tidak etis karena melangkahi proses peradilan yang sedang berjalan.